Tuesday, July 5, 2011

Ciri-Ciri Kecerdasan Intrapersonal

Sebagian dari ciri-ciri dari anak didik yang mempunyai potensi kecerdasan intrapersonal telah diuraikan pada awal pembahasan bab ini. Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas tambahan ciri-ciri anak didik dengan kecerdasan intrapersonal tinggi, yang antara lain adalah sebagai berikut ini :

1. Sedar kemampuan diri
Menurut Psikolog Jagadnita Consulting, Felicia Irene, MPsi, anak dengan kecerdasan intrapersonal tinggi biasanya bisa mengungkapkan keinginannya dengan cara yang baik, tidak memaksakan kehendaknya, tahu kelebihan dan kekurangan dirinya, sehingga berani tampil saat mereka merasa mampu. Pada anak yang memiliki kecerdasan diri rendah akan berlaku sebaliknya sehingga kurang percaya diri untuk tampil.

2. Memiliki rasa empati yang tinggi
Kemampuannya memahami perasaan orang lain membuatnya memiliki rasa empati yang tinggi terhadap orang lain serta memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungannya. Dengan rasa empati dan kepekaan yang tinggi tersebut dia menyayangi dan memiliki keinginan membantu sesamanya yang sedang membutuhkan.

3. Sensitif
Memahami emosi diri serta memahami orang lain, merupakan kemampuan yang dipunyai anak didik dengan kecerdasan intrapersonal. Dengan kemampuan tersebut, biasanya anak didik akan sangat sensitif terhadap suatu kejadian atau permasalahan. Sebagai contoh jika timnya kalah dalam suatu permainan dan dia juga membuat suatu kesalahan dalam permainan tersebut, maka dia akan sangat merasa bersalah kepada teman setimnya. Dia akan terus merasa bersalah dalam jangka waktu cukup lama, walaupun sebenarnya teman-temannya sudah memaafkannya dan bahkan telah melupakan kejadian tersebut.

4. Penyendiri
Salah satu kebiasaan anak didik dengan kecerdasan intrapersonal adalah seringnya dia menyendiri. Dia terlihat sering menyendiri karena kebiasannya untuk mengevaluasi dirinya sendiri serta kejadian yang terjadi pada dirinya. Sebagai contoh, jika dia dimarahin oleh gurunya karena bersenda gurau dengan temannya ketika belajar di kelas, maka setelahnya dia akan mengevaluasi dirinya dan kejadian tersebut. Dia mengevaluasi dari kejadian tersebut bahwa tindakan gurunya dilakukan karena sang guru merasa tidak dihormati olehnya serta perbuatannya telah menggangu aktivitas belajar teman-teman sekelasnya. Dari hasil evaluasinya tersebut dia akan merasa bersalah atas perbuatan yang telah dilakukannya dan berusaha untuk tidak melakukannya lagi;

No comments: